Wednesday, March 14, 2007

GITIK JERIT DIMALAM HARI


Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah
Subhanallah, Subhanallah,
Allahu Akbar,


Ya Allah, lihatlah diriku sekarang ini tataplah. Aku ingin di dekatmu saat ini, saat sendiri, saat tiada yang temani.

Tuhan, pikiranku mbludak rasaku muncrat. Aku ingin tumpahkan seluruh pikiran dan perasaanku padaMu. Andai Kau di ketinggian, turunlah...!, andai Kau di kejauhan, mendekatlah..!, andai Kau di kedalaman, keluarlah..! Datanglah ke samping, ke depan, atau ke dalam lubuk hatiku, biar aku rasakan hadirMu..

Sungguh aku ingin di sisiMU, dan bicara. Hamba si lemah bodoh yang berdosa ini ingin mengadu, ingin bertanya, ingin memohon sesuatu dariMu..

Lihatlah keadaanku, bathinku, perasaanku, pikiranku. Ku kira sakitku sudah di ambangnya, dan aku tak akan merasanya lagi. Tapi saat ini, aku tidak punya alasan kenapa aku merasa lebih dahsyat ? Kelirulah aku mengira ini ujian, ini bukan cobaan..ya Rabb, tapi hukuman. Banyaklah kesalahanku yang belum terbayar!

Ya Allah, pandanglah aku... andainya memang aku harus merasakannya lagi, maka biar aku rasakan semua saat ini. Lipat-gandakanlah kenyeriannya berjuta kali. Berikan semua ganjarannya saat ini, dan biarkan aku rasakan sampai ke puncak.

Tumpahkanlah airmataku sampai kering dan tak bisa keluar lagi, ledakkanlah jeritanku sampai sunyi tak terdengar lagi, walau aku tak kan mampu memikul menanggung, biarlah aku merasa rasa sakit yang paling tinggi yang bisa Kau berikan kali ini sampai dosa-dosaku terbalas, sampai semua kesalahanku termaafkan, hukum aku dengan perasaan ini !

Dan setelah airmata terkuras habis, setelah kenyerian yang menguliti sudah kurasai...puncakkanlah, sudahi rasa sakit ini, akhirilah.. setelah itu jangan biarkan aku rasakan lagi, biarkan tenangMu menyelimuti.

Tatap diriku Tuhan, berbulan ku rasakan kelemahan ini, nyeri, perih dan tersakiti, tetapi aku percaya kepadaMu.. Kau Tuhan seluruh makhluk dan semesta alam yang ciptakan manusia dengan seluruh perasaannya..maka tunjukkan kebenaranMu, ya Tuhan! Yang benar itu adalah benar dan bukan sebuah kebetulan, hidayahilah aku kepahaman ilmuMu Ya Allah, agar aku membenarkan kebenaranMu dan memihak kepadanya dalam jalanku.

Setelah semua yang aku lakukan, sekarang ku serahkan padaMu, meyakiniMu adalah keinginanku. Engkau lah yang ku maksud, ridho Mu lah yang ku cari, cinta Mu lah yang ku tuju. Engkaulah yang penuh,Engkaulah yang seluruh.

Sudah, aku tak perlu! Tak lagi ku cari pahalaku, tak kuimpikan lagi SurgaMu. Jadilah kehendakMu Engkaulah kehendakku.

Ya Allah Gusti... Aku ikut Engkau,...Jemput aku,... Ajak aku,...Sertakan aku !!!

1 comment:

matahariku said...

Dear mas, perasaan yang sama melanda aku sejak lama... perasaan sepi, kekosongan dan kegersangan jiwa menuntut sentuhan Illahi rabbi... panjang sudah perjalanan yang telah kutempuh... namun kedamaian bathin tak juga aku dapatkan... aku hanya berkubang di dalam kancah duniawi... aku butuh pengisian spiritualku yang telah lama aku abaikan....
seandainya bisa kuraih tangan Allah untuk membelaiku, menyentuhku, membimbingku untuk menyirami jiwa2 tandusku...