Sunday, April 8, 2007

TUJUH PETALA LANGIT


Aach... Mudahnya kita lupakan...

Baru saja kita tanggalkan kesesakan dada yang menuntut udara segar,
dahaga panjang dengan tetesan cairan bening yang selalu mengalir di tanah subur berlimpah,
lapar yang acap mengganggu selepas kupermainkan daya dan tenaga yang tersimpan di badan.

Tak terhitung banyaknya kesia-siaan penggunaan 7 indera,
penghimpun informasi penyadaran diri atas keberadaanNya,
mata yang menangkap cahaya maha cerah,
telinga menangkap lantunan bunyi kesejatian,
hidung pencium beragam aroma keharuman,
lidah pengecap kenikmatan rasa yang luar biasa,
kulit yang merasakan kenyamanan kehangatan dan kesejukan,
otak penangkap makna dari segala tanda-tanda yang tersembunyi,
dan hati yang mencurahkan esensi pemahaman akan kesadaran....

Maka nikmat mana lagi yang kau dustakan, wahai umat manusia ??



Wednesday, April 4, 2007

I'tiraf


Ilahi lastu lilfirdausi ahlan,

walaa aqwa 'ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi,

fainnaka ghafirudz- dzanbil 'adzimi....

Duh Gusti...

tidak layak aku masuk ke surga-Mu
tetapi tiada pula kuat menerima siksa neraka-Mu
Maka terimalah taubatku dan ampuni dosaku
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa ....

Dzunubi mitslu a'daadir- rimaali,

fahabli taubatan ya Dzal Jalaali,

Wa 'umri naqishu fi kulli yaumi,

wa dzanbi zaaidun kaifah -timali

Dosaku bertebar bagaikan butir pasir di pantai,
terimalah taubatku, wahai Pemilik Keagungan
Di umurku yang selalu berkurang setiap hari,
dosaku selalu bertambah tanpa henti,

apa dayaku?

Ilahi 'abdukal 'aashi ataaka,

muqirran bi dzunubi wa qad du'aaka,
fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,

wa in tadrud faman narju siwaaka

Ya Ilahi... hamba-Mu penuh maksyiat, datang kepada-Mu bersimpuh memohon ampunan,
Jika Engkau ampuni memang Engkau adalah Pemilik Ampunan,
Tetapi jika Engkau berpaling maka kepada siapa lagi aku berharap ?